Saiwawai.id, Metro–Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian menyalurkan bantuan guna mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif di Bumi Sai Wawai.
Diketahui, Bantuan UMKM yang disalurkan berupa plang nama dan etalase kaca untuk setiap kecamatan dan kelurahan di Kota Metro. Kemudian, ratusan sarana dan prasarana untuk pasar kreatif berupa peralatan sablon sebanyak 1 paket, freezer 2 unit, AC 1 unit, gerobak pedagang 62 unit, payung besar 50 unit, etalase kaca 12 unit dan celemek sebanyak 100 lembar.
Kepala Dinas UMKM dan Perindustrian Kota Metro, Siti Aisyah mengatakan penyaluran bantuan industri ekonomi kreatif itu, juga sekaligus sebagai upaya peningkatan pusat kreatif (creative hub).
“Ya. Jadi, ini juga sekaligus dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan berkembangnya pusat-pusat kreatif di seluruh kecamatan dan kelurahan. Sebelumnya, itu diberikan berdasarkan usulan yang disampaikan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans),” kata Siti Aisyah saat dikonfirmasi di acara Soft Launching Metro Creative Hub 2022, yang digelar di Sentra Kreatif Kota Metro (Sekam), Rabu, 28/12/2022.
“Bantuan diberikan ke pasar-pasar kreatif di Kota Metro, seperti Pasar Paruk Mas Yosadadi, Bung Yos Kota Metro, Jamur Sawah Mulyojati, Dam Raman dan Capit Urang Purwoasri, Pak RT Rejomulyo, Kampung Peng-Angguran Yosodadi, Pak Tejo Tejoagung, Kenanga Mulyojati, Payungi Yosomulyo dan Pasar Satelit Iringmulyo,” sambungnya.
Kepala Dinas UMKM dan Perindustrian Kota Metro, memaparkan tujuan ‘Metro Creative Hub’ yang dimaksudkan sebagai tonggak awal terbentuknya pusat kreativitas, produktivitas serta tempat meningkatkan keahlian komunitas kreatif dan UMKM sebagai pelaku ekonomi kreatif serta membangun citra ekonomi kreatif produk-produk yang ada di Kota Metro.
Menurut dia, potensi industri dan ekonomi kreatif cukup besar. Dengan jumlah total sekitar 14 ribu UMKM, pengembangan ekonomi kreatif dirasa sangat tepat untuk diterapkan bagi UMKM.
“Potensi UMKM dan pelaku industri di Kota Metro ini cukup besar dan beragam. Dengan potensi tersebut, maka model pengembangan ekonomi kreatif dirasa sangat tepat untuk diterapkan bagi UMKM di Kota Metro. Mengingat ekonomi kreatif merupakan salah satu bentuk usaha ekonomi kerakyatan, yang terbukti mampu bertahan dan berkembang di masa pandemi covid-19 lalu,” jelasnya.
“Selain itu, kami juga di sini ingin memperkenalkan kain batik khas Kota Metro, kain batik dengan motif leluwak tehambur,” lmbuhnya.
Pemkot Metro berperan sebagai fasilitator dalam pengembangan UMKM, imbuh dia, menggerakkan usaha ekonomi kreatif, memberikan wadah dan ruang bagi komunitas kreatif untuk bekerja dan berkarya, sekaligus memberikan dukungan dalam pengembangan akses terhadap kewirausahaan, kemandirian, pelatihan, pendampingan dan pasar.
“Termasuk sebagai model para pelaku industri kreatif dan komunitas ekonomi kreatif bertemu, berkumpul, berdiskusi, membahas ide-ide, inovasi dan kreativitas, serta berkarya untuk mengembangkan 17 subsektor industri kreatif di kota Metro,” tutupnya.(Red)