Saiwawai.id,Metro – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Metro menggelar Musyawarah Kota (Muskot) Tahun 2021. Acara berlangsung di Ballroom Hotel Grand Sekuntum Metro, Rabu (3/11/21).
Turut hadir Walikota Metro Wahdi Siradjuddin, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman, Ketua PMI Kota Metro Ahmad Pairin, Wakil Sekretaris PMI Provinsi Lampung Sutoyo, Wakil Ketua 1 DPRD Kota Metro Basuki, Ketua TP PKK Kota Metro Silfia Naharani Wahdi, Forkopimda, serta para tamu undangan lainnya.
Acara Musyawarah Kota (Muskot) PMI Kota Metro Tahun 2021 tersebut dibuka secara langsung oleh Walikota Metro.
Saat diwawancarai oleh awak media, Wahdi Siradjuddin selaku Walikota Metro menyampaikan diadakannya Muskot PMI Kota Metro adalah dengan reorganisasi, sesuai dengan fungsi dan tugas, bagaimana disini kita adalah sebagai pandu.
“Harapan saya, dengan Muskot ini akan terpilih Ketua yang bisa menjalankan tugas dan fungsinya tersebut. Memberikan kefaedahan kepada masyarakat, karena ini sangat strategis sekali dan kedepannya akan lebih bagus lagi,” ujar Wahdi
Ditempat yang sama, Ahmad Pairin selaku Ketua PMI Kota Metro saat diwawancarai oleh awak media menyampaikan, PMI berdasarkan AD/ART setiap lima tahun diadakan penyegaran. Didalam penyegaran ini, semua anggota yang pernah menjadi pengurus boleh mencalonkan diri lagi, karena disini kita sangat terbuka berdasarkan AD/ART.
“Tentu nantinya dengan Muskot ini, akan diadakan evaluasi, didalam evaluasi ini yang terutama adalah evaluasi tentang kegiatan daripada pengurus. Disini pengurus semua tidak 100% melaksanakan tugas dengan baik, tentunya didalam Muskot pada hari ini, kita akan mengadakan perbaikan,” ujar Pairin
Pairin mengatakan, kegiatan ini adalah dari masyarakat untuk masyarakat, karena pengabdiannya sangat luar biasa, tanpa digaji tanpa dibayar mereka akan melaksanakan tugas.
Tak hanya itu, Pairin juga menyampaikan, yang kedua berkaitan dengan kegiatan pokoknya adalah masalah donor darah, alhamdulillah Kota Metro sangat bagus sekali didalam mencari darah dan juga untuk mendistribusikannya.
“Sebelum kita distribusikan, kita adakan pemeriksaan darah-darah yang bisa dipakai atau tidak. Maaf, setelah dilakukan pemeriksaan, apabila ada hasil darah yang terkena penyakit HIV atau Hepatitis B tidak boleh didistribusikan kepada orang lain,” ujar Pairin
Pairin juga mengatakan, kita sudah melakukan pemeriksaan dengan baik, sehingga hasil daripada yang tidak bisa didistribusikan atau didonorkan kepada orang lain itu hanya sekitar 2% dari sekitar 14.000 pendonor.
“Saya berharap kepada kepengurusan yang baru nanti, harus bisa lebih giat lagi untuk memberikan pengabdiannya kepada kegiatan PMI Kota Metro,” pungkasnya (Red)