Saiwawai.id (SMSI)Lampung Timur-Bantuan Langsung tunai Dana Desa (Blt-DD) adalah bantuan bentuk perhatian pemerintah ke masyarakat yang terdampak ekonomi Akibat virus covid-19 dan dana tersebut bersumber dari pemerintah pusat yang di salurkan melalui desa masing masing.
Karena kurangnya pengawasan dari instansi terkait sehingga tidak sedikit aparatur desa dan kepala desa yang biasa di sebut raja kecil ,menyelewengkan guna untuk memperkaya diri pribadi.
Hasil penulusuran dan investigasi beberapa awak media yang tergabung di SMSI Lampung timur dan NGO Gmc ,menemukan kejanggalan dalam pembagian BLT-DD di desa Toto projo kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur,Karena menurut warga setempat di tahun 2020 hanya mendapatkan BLT hanya 2 kali 600 ribu,bahkan salah satu warga yang terdaptar di SID Kemendesa sebagai pelaporan desa secara online ke Kementrian Desa mendapatkan bantuan tapi kenyataan tidak pernah di berikan oleh aparatur desa Toto Projo ke penerima.30/8/2021
“Kalo untuk bantuan langsung tunai dari desa ibu saya pada tahun 2020 tidak pernah menerima mas,alasan tidak menerima kami gak tahu mas” ucap nara sumber yang minta namanya di rahasiakan.
Lebih lanjut ,Kalo untuk ekonomi keluarga kami bisa di katakan menengah ke bawah,karena suami saya hanya buruh harian itu pun kalo ada yang nyuruh kerja,ya kami berharap kepada pemerintah desa kalo di laporan mereka kami mendapatkan ,tolong berikan hak kami ,karena kami ini keluarga tidak mampu.ucanya dengan penuh harap.
Nara Sumber yang lain,Menjelaskan ibu saya kan udah tua mas ,jadi saya yang ngambil uangnya ke BRILINK saya masih ingat jelas tahun 2020 ,ibu cuma dapet 2 kali ,yang pertama 600ribu dan yang kedua 600ribu, Lalu dapet lagi tahun 2021ini 300ribu juga dua kali tapi yang satunya belum saya ambil.ucapnya
Tim lalu mendatangi kantor desa dan rumah Kepala desa guna mengklarifikasi dan kompirmasi hal tersebut ,tapi kantor desa maupun rumah kepala desa tidak ada orang.(Rilis)rbs
Catatan: berita ini membutuhkan informasi lebih lanjut