Ormas GML Metro Demo di Bundaran dan Depan Kantor Walikota

Ormas GML Metro Demo di Bundaran dan Depan Kantor Walikota

Ormas GML Metro Demo di Bundaran dan Depan Kantor Walikota

Saiwawai.id,Metro – Puluhan warga yang tergabung dalam Ormas DPD Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Kota Metro, melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Tugu Pena hingga Kantor Wali Kota Metro, Senin 12/09/2022.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam aksi unjuk rasa tersebut, puluhan warga yang tergabung dalam Ormas DPD Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Kota Metro meminta kepada Pemerintah Kota Metro untuk mendesak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mencopot dua menteri, kedua menteri tersebut yaitu Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Pada aksi unjuk rasa tersebut puluhan warga menyampaikan aspirasinya dengan membawa poster penolakan, keranda mayat dan replika pocong, lalu membakar keranda dan replika pocong tersebut di depan gerbang Kantor Pemerintahan Kota Metro, serta meminta Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin turut hadir ditengah masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa.

Dalam orasinya, Ketua Ormas DPD Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Kota Metro, Slamet Riyadi menyampaikan penolakan atas naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) terhitung sejak tanggal 3 September 2022.

“Didasari keprihatinan yang mendalam terhadap kenaikan harga BBM tertanggal 3 September lalu sampai dengan sekarang terhitung sudah 9 hari masyarakat yang terdampak langsung terhadap kenaikan BBM tersebut menjerit kesusahan, dan tentunya kenaikan harga tersebut akan memicu kenaikan harga-harga bahan bahan pokok lainnya,” ujar Slamet Riyadi saat orasi.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, terdapat tujuh tuntutan yang menjadi bahan orasi, mulai dari desakan kepada presiden Republik Indonesia hingga desakan kepada Wali Kota Metro agar dapat memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Metro.

“Pertama, kami menolak dan mengutuk keras kebijakan kenaikan harga BBM. Kedua, kami mendesak agar pemerintah menurunkan harga BBM, Ketiga, kami mendesak agar Presiden mencopot menteri Keuangan Sri Mulyani,” paparnya.

Lanjutnya, “Kemudian Keempat, kami mendesak agar Presiden mencopot menteri BUMN Erick Thohir. Kelima, kami mendesak pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kota metro agar menstabilkan harga-harga bahan pokok dan lain-lain,” jelasnya.

Dua tuntutan terakhir ditujukan kepada Pemerintah Kota Metro serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Metro.

“Keenam, kami mendesak Wali Kota Metro dan forkopimda agar memastikan BBM seluruh SPBU yang ada di Kota Metro aman pasokan serta tidak antri yang berkepanjangan. Terakhir, kami mengajak kepada seluruh komponen anak bangsa agar berdoa bersama untuk keselamatan rakyat, kemajuan bangsa, negara kesatuan republik indonesia,” bebernya.

Slamet juga menyebutkan, tuntutan yang dilontarkan tersebut merupakan isu Nasional yang saling berkaitan. Ia mengancam akan kembali menggelar aksi kembali jika tuntutannya tidak ditindaklanjuti.

“Ini kan isunya Nasional berkaitan dengan kenaikan harga bahan pokok, yang jelas kami membawa aspirasi warga masyarakat, oleh karna itu kita dengan tegas menyampaikan bahwa kita menolak dan mengutuk keras terhadap kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, serta mentri-mentri kabinet Jokowi yang tidak becus mengurus BUMN dan Keuangan itu saya harap dicopot,” ujarnya.

“Kita akan tunggu saja progresnya dari Pemerintah Kota Metro serta Forkopimda untuk membentuk tim dan mengawasi pasokan BBM agar tetap aman. Kami tentu akan datang dengan masa yang lebih banyak jika aspirasi ini tidak diindahkan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menerima seluruh aspirasi peserta aksi unjuk rasa, dirinya juga berjanji akan terus melakukan koordinasi ke tingkat yang lebih tinggi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat di Kota Metro tersebut.

“Terimakasih, tentu akan kita sikapi, kita sudah melakukan koordinasi dan terus akan berkoordinasi, saya kira cukup. Sepakat kita bersama, kita akan bersama-sama mendampingi masyarakat, tentu juga pemerintah pusat sudah berupaya semaksimal mungkin dalam hal ini. Mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi dapat kita jaga bersama-sama,” tandasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.