SAIWAWAI.ID-Takalar – Tanaman Serai Bangko merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai penghasil ekonomi masyarakat tiap hari dan bisa dimanfaatkan setiap masyarakat untuk kepentingan dapur rumah tangga . Tanaman ini mudah dibudidayakan dan tidak menuntut perlakuan khusus, sehingga bagi masyarakat yang berminat mengembangkannya terbuka peluang yang besar. Menurut Muh. Ruslin selaku Pak Camat.
Salah satu penjual dipasar Palleko saat ditemui di lokasi pasar Kec.Polut, Kabupaten Takalar, Ungkapkan bahwa penanaman serai wangi sangat mudah, yang penting digunakan bibit yang unggul dan dilakukan perawatan rutin yang sederhana karna Serai serba guna dan sangat dibutuhkan dalam kebutuhan sehari-hari.06/10/2021.
Pak Lurah Monongkoki dan Pak Lurah Panrangnuangku saat ditemui dikantornya, merespon besar atas usulan atau ide-ide Pak camat Polut atas arahah terhadap desa-desa dan Lurah-lurah di Kec. Polut untuk penanaman Serai Bangko karna sangat bermanfaat dan berguna di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat beserta juga mempercantik lingkungan yang tidak terlalu banyak perongkosan dalam penanaman Serai Bangko ., Tandasnya, Subair DP selaku Pak Lurah Monongkoki.
Herianto selaku Pak Lurah Panrangnuangku, apa yang di himbau oleh Pak Camat Polongbangkeng Utara, Muh Ruslin, untuk menanam bibit Serai Bangko dipinggir jalan Poros Gowa/Takalar agar pemandangan bisa menarik perhatian para Penguna jalan poros dan membenarkan bahwa itu memang bagus karna penanaman Serai itu juga himbauan dari Bapak Pak Bupati Takalar, untuk Keseluruh Se-kecamatan di Kab Takalar. Ungkapnya .
“Lanjut Pak Camat , Bibit yang akan ditanam oleh masyarakat Kec.Polut adalah bibit Bangko yang besar batangnya dan wangi dan saya berharap kepada setiap kepala Desa dan Lurah agar mengarahkan masyarakatnya untuk menanam Serai disetiap pinggir jalan dan depan rumah atau sekitar lingkungan masyarakat di desa-desa dan Kelurahan di Kec. Polut guna dalam penghijauan lingkungan dan asas manfaatnya sangat besar bagi masyarakat dan berharap besar kepada seluruh desa-desa untuk Sosialisasikan kemasyarakatnya. Tandas Pak Subair DP, selaku Pak Lurah Monongkoki .
“Tambahan Pak Lurah, pendapatan dari serai wangi tersebut akan cukup membantu masyarakat dalam perekonomian masyarakat kalo emang masyarakat betul-betul mau dan saat harga jual sarei dipasar juga sangat lumayan apalagi dekat-dekat lebaran .
Peluang pengembangan tanaman serai wangi sangat terbuka, karena produksi minyak atsiri dari serai wangi baru berkisar 100 – 300 kg, sehingga masih sangat jauh dari permintaan yang mencapai 5 ton per bulan. Harga pembelian bahan segar juga mengikuti harga minyak atsiri yang selama ini cenderung stabil dan bahkan naik.
Penanaman bibit serai wangi disarankan dilakukan dengan jarak tanam 1×1 m, sehingga memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tidak diperlukan pupuk khusus untuk tanaman, bahkan penggunaan pupuk kandang sebagai pupuk dasar sudah mencukupi. Satu bibit serai Bangko yang ditanam, akan segera tumbuh dan memperbanyak anakan hingga siap dipanen perdana pada umur 4 bulan setelah tanam. Pemeliharaan yang diperlukan adalah pembersihan gulma dan pembumbunan.(Haeruddin Nompo)